Data Diri
Lahir : Suna Gakure No Sato, 19 Januari 1 N.
Wafat : Kawa no Kuni, 16 N
Bangkit kembali (Tensei) : Kawa no Kuni, 16 N
Keluarga : Yondaime Kazekage (ayah), Karura (ibu), Yashamaru (Paman), Temari (Kakak), Kankurou (Kakak)
Tim : Baki (Sensei), Temari (teman), Kankurou (teman), Matsuri (Murid)
Pengalaman : Jounin Suna, Kazekage, Jinchuuriki.
Terlahir sebagai kegagalan kelinci percobaan ayahnya sendiri, Gaara kecil tumbuh sebagai monster. Yondaime Kazekage meminta Chiyo melakukan Fuin Ninjutsu pada anaknya yang baru lahir. Fuin Ninjutsu tersebut meminta tumbal. Dan Karura, Ibu yang mengandung Gaara pun ditunjuk sebagai tumbal. Shukaku no Ichibi ditanam dalam tubuh Gaara dengan maksud membuat senjata mematikan bagi Suna Gakure. Gaara menjadi Jinchuuriki.
Jinchuuriki dari Ichibi mempunyai sifat khusus, chakra dari Bijuu secara otomatis melindungi Gaara dalam keadaan apapun. Walaupun tanpa kesadaran Gaara. Gaara tak pernah belajar rasa sakit. Saat ada sesuatu yang dianggap sebagai ancaman bagi tubuh Gaara, maka chakra Shukaku secara otomatis akan menggerakkan pasir untuk melindungi Gaara. Meskipun ancaman tersebut adalah Gaara sendiri.
Yondaime Kazekage melatih Gaara kecil bagaimana mengendalikan pasirnya, namun Yondaime menyadari bahwa hal itu diluar batasnya. Pengaruh Shukaku terlalu besar sehingga Gaara di vonis sebagai ancaman bagi Suna Gakure. Yondaime menyerahkan Gaara dalam asuhan Yashamaru, adik Karura. Yashamaru yang sangat menyayangi Karura memendam rasa benci pada Gaara. Gaara yang tak tahu apa-apa dianggap sebagai penyebab kematian adiknya. Jinchuuriki Gaara dianggap sebagai simbol pengorbanan sia-sia dari Karura. Namun Yashamaru bisa menyimpan perasaan itu pada Gaara.
Putus harapan menyelimuti perasaan Yondaime Kazekage sehingga ia menjatuhkan perintah pada Yashamaru untuk membunuh Gaara. Yashamaru sangat senang menerima tugas itu. Namun Yashamaru bukanlah apa-apa dibanding Shukaku. Yashamaru tewas dalam usaha gagalnya membunuh Gaara.
Gaara menjadi sangat terpukul. Ia menganggap dirinya sebagai penyebab kematian ibu dan pamannya itu. Vonis bahwa Gaara adalah manusia berbahaya menyebar ke seluruh desa. Gaara terkucilkan. Keadaan ini membuat ia menjadi orang yang acuh dan tak mengenal cinta dan persahabatan. Cinta yang tak didapatnya bahkan dari orang tuanya. Cinta yang dicarinya hingga tertulis dalam tato di keningnya. Tato yang menjadi simbol bahwa ia hanya mencintai dirinya sendiri.
Gaara mulai menjadi shinobi bersama kedua kakaknya dibawah asuhan Jounin Suna, Baki. Kondisi psikologis membuat Gaara menjadi shinobi yang haus darah. Bahkan kedua kakaknya pun tak terlalu suka akan sifat Gaara yang mudah membunuh orang dengan kekuatannya.
Gaara menderita insomnia akibat Shukaku didalamnya. Tanda hitam muncul dimatanya akibat insomnia ini. Kemajuan Gaara di bidang per-shinobi-an membukakan mata ayahnya. Kini ia pun menjadi kebanggaan ayahnya karena kehebatannya dalam pertempuran. Ayahnya membatalkan semua usaha pembunuhan atas dirinya.
Pada tahun 12N. Satu perjanjian dengan Oto Gakure dilakukan oleh Yondaime Kazekage. Yondaime Kazekage yang ternyata adalah Orochimaru yang menyamar, menyusun rencana agresi militer ke Suna Gakure. Momen Ujian Chuunin dijadikan momentum. Gaara direncanakan akan membuat kekacauan dengan mengeluarkan Bijuu Shukaku di Konoha agar Konoha porak poranda di hajar Shukaku no Ichibi.
Rencana dijalankan. Gaara dan tim segera menuju Konoha. Tempat ujian Chuunin diadakan. Di Konoha, Gaara bertemu dengan tim Kakashi dan terkesan oleh ketangkasan Sasuke. Selama ujian tahap satu, Gaara membuat mata ketiga untuk mencontek sehingga bisa lolos ujian tahap satu.
Pada ujian tahap kedua, Gaara membuat rekor tercepat dalam mengumpulkan gulungan langit dan bumi. Ia membunuh peserta lain untuk merebut gulungannya tanpa perasaan.
Pada tahap selanjutnya, Gaara berhadapan dengan salah seorang Genin terhebat dari Konoha Rock Lee. Di pertarungan itulah, untuk pertama kalinya, pasir yang melindungi Gaara bisa di tembus pertahanannya. Untuk pertama kali itu juga seseorang bisa memukul Gaara. Dan untuk pertama kali itu jugalah Gaara merasakan sakit. Namun chakra Bijuu dalam tubuhnya bukanlah lawan Lee. Lee dengan mudah dikalahkan. Bahkan hampir mati jika saja Gai tak ikut campur.
Dalam masa tenang menuju tahap akhir ujian, Gaara ditantang oleh Dosu Kinuta namun dengan mudah Gaara membunuhnya.
Di final ujian Chuunin, Gaara kembali berhadapan dengan salah satu Genin terhebat dari Konoha, Uchiha Sasuke. Untuk pertama kalinya Pertahanan Gaara ditembus hingga membuat Gaara berdarah.
Sensasi pendarahan membuat Gaara bertransformasi menjadi Shukaku. Transformasi yang premature membuat ia terpaksa dibawa kehutan sementara waktu oleh kedua kakaknya. Di Hutan ia tak bisa menahan lagi transformasinya menjadi Shukaku. Dalam bentuk Shukaku mini, ia dengan mudah mengalahkan Sasuke. Namun diluar dugaan, Shukaku mini dibuat repot oleh Naruto. Shukakupun berubah menjadi wujud raksasa.
Dalam wujud raksasa, Shukaku berhadapan dengan Naruto dan Gamabunta. Terjadilah pertarungan yang menjadi tonggak sejarah bagi kepribadian Gaara. Gaara memang kalah secara pertarungan, namun ia memenangkan pencariannya selama ini. Pertarungannya dengan Naruto membuatnya mengerti arti hubungan persahabatan dan cinta kasih.
Satu bulan pasca agresi militer Suna ke Konoha, Konoha telah memiliki Hokage baru. Hokage meminta bantuan Suna dalam mengejar Sasuke yang pergi ke Oto. Gaara mengambil peran dalam menolong Lee. Lee yang sudah dalam keadaan bahaya oleh Kimimaro, segera ditolong Gaara. Dalam pertarungan melawan Kimimaro, secara faktanya, Gaara memenangi pertarungan dengan kematian Kimimaro. Namun ia menyadari bahwa kemenangan itu hanya keberuntungan. Ia bisa saja terbunuh jika Kimimaro tidak menderita sakit sebelum bertarung.
Gaara kini menjadi orang yang lebih peduli pada keselamatan warga Suna. Gaara sempat menyelamatkan shinobi Suna dari gempuran bom dari kapal perang yang mencari batu Gelel. Dalam menyelidiki kapal perang tersebut, Gaara bertemu, Naruto yang kebetulan sedang dalam misi. Gaara sempat berhadapan dengan Ranke yang mempunyai kekuatan petir namun dengan sukses
Beberapa minggu kemudian, Gaara ditunjuk menjadi instruktur pada Akademi Ninja Suna yang tengah menerapkan kurikulum dari Konoha. Tak ada yang mau menjadi muridnya kecuali Matsuri. Maka Gaara melatih Matsuri. Suatu kelompok bernama Shitenshounin menculik Matsuri dan menantang Gaara untuk mengejarnya. Gaara pun mengejarnya.
Dalam pengejarannya, Gaara berhadapan dengan Suiko. Suiko mempunyai jubah khusus yang bisa menyerap chakra Gaara. Naruto dan Lee datang membantu namun bantuan mereka sia-sia. Gaara dengan mudah mengalahkan Suiko. Gaara pun meneruskan pengejarannya ke penculik Matsuri.
Gaara pun segera mengejar Jin si pemimpin Shitenshounin. Jin melakukan Tensei Ninjutsu membangkitkan Seimei. Seimei mencoba mencabut chakra dari Shukaku dan berhasil membuat Gaara berubah sebagian menjadi Shukaku. Gaara berhasil meredam Shukaku dan kembali kewujud normal dan bahkan berhasil membunuh Seimei.
Kekosongan kekuasaan di Suna membuat Suna mencari Kazekage baru. Gaara mengajukan diri menjadi Kazekage. Para shinobi banyak yang tak setuju karena masih menganggap Gaara sebagai ancaman bagi desa. Kankurou menasihatinya agar menyerah dari menjadi Kazekage. Gaara berkomentar bahwa pertarungannya dengan Naruto mengajarkan ikatan persahabatan pada orang yang disayanginya. Dan orang yang disayanginya adalah semua warga Suna. Gaara ingin menjadi Kazekage agar bisa melindungi Suna. Akhirnya para warga setuju dengan asumsi agar Gaara tidak kecewa dan tak berubah menjadi Shukaku.
Dua setengah tahun berlalu. Akatsuki mulai menjalankan aksinya memburu Jinchuuriki dan tak terkecuali Gaara. Dalam pertarungan tersebut, Akatsuki diwakili oleh Deidara. Deidara memanfaatkan kelemahan para Kage yang mementingkan keselamatan desa diatas dirinya sendiri. Deidara menjatuhkan bom besar pada Suna dan memaksa Gaara mencurahkan segala chakranya guna menggagalkan ledakan di desanya.
Aksi Gaara yang menyelamatkan Suna mendapat simpati luar biasa dari warga. Namun kehabisan chakra harus dibayar dengan kekalahannya dan dengan mudah Deidara membawanya pergi. Deidara membawa Gaara ke salah satu persembunyian Akatsuki di Kawa no Kuni. Akatsuki sukses mencabut Shukaku dari Gaara dan menyebabkan Gaara tewas. Tim Konoha yang berusaha menyelamatkan Gaara gagal namun Chiyo, orang yang dulu memasukan Shukaku ke dalam dirinya, mengorbankan diri dengan Tensei Ninjutsunya. Tensei Chiyo membangkitkan kembali Gaara dari kematiannya dengan tumbal dirinya sendiri.
Setengah tahun kemudian, Gaara diundang ke Negri Besi sebagai Kazekage untuk menghadiri pertemuan 5 Kage.
Gaara mempunyai ikatan yang sangat kuat dengan Naruto. Ia sama-sama Jinchuuriki yang dikucilkan semasa kecil. Pertarungannya dengan Naruto justru membawa pencerahan pada dirinya tentang arti hubungan persahabatan.
Gaara selalu membawa gentong pasir. Walaupun Gaara bisa mengendalikan sembarang pasir. Walaupun Gaara bisa mengubah mineral pada batu menjadi pasir. Namun gentong pasir itu mempunyai kelebihan. Pasir tersebut merupakan pasir khusus yang telah dicampur dengan chakra sehingga mempunyai daya serang dan pertahanan lebih kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar